Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL): Kanker Darah Akut yang Paling Sering Nyerang Anak, Tapi Bisa Juga Bikin Dewasa KO

 

Pendahuluan – Leukemia yang Datangnya Nggak Pake Permisi

Bayangin gini:
Seorang anak datang ke IGD cuma karena lemes, pucat, sering demam, sama mimisan. Awalnya dikira anemia biasa atau infeksi. Tapi pas dicek darah… blast cell di mana-mana. Boom 💥 — ternyata Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Baca juga : keganasan hematologi


ALL

ALL ini salah satu keganasan hematologi yang:

  • Progresinya cepat

  • Bisa bikin pasien drop dalam hitungan minggu

  • Tapi di sisi lain, punya angka kesembuhan tinggi, terutama pada anak

Makanya ALL itu unik:
👉 Mematikan kalau telat, tapi sangat bisa disembuhkan kalau ketahuan cepat.


Definisi Acute Lymphoblastic Leukemia

Secara definisi medis (tapi gue bikinin versi santainya):

Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) adalah keganasan sel prekursor limfoid (limfoblas) yang berasal dari sumsum tulang, bersifat akut, dan ditandai oleh proliferasi sel limfosit imatur yang menggantikan sel darah normal.

Bahasa kasarnya:

  • Sel limfosit masih bayi

  • Belum bisa kerja

  • Tapi jumlahnya overpower

  • Sumsum tulang jadi chaos

Akibatnya:

  • Produksi eritrosit ↓

  • Produksi trombosit ↓

  • Produksi leukosit normal ↓

Dan muncullah trias klasik leukemia.


Epidemiologi ALL – Siapa yang Paling Sering Kena?

1. Usia

ALL punya pola usia yang khas banget:

  • Paling sering pada anak-anak

  • Peak incidence: usia 2–5 tahun

  • Masih bisa kena remaja & dewasa, tapi:

    • Prognosis dewasa lebih buruk dibanding anak

👉 Fun fact:
ALL adalah kanker tersering pada anak, sekitar 25–30% dari seluruh kanker anak.


2. Jenis Kelamin

  • Lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan

  • Rasio ± 1,3–1,5 : 1


3. Ras & Geografi

  • Insidensi lebih tinggi pada:

    • Ras Kaukasia

    • Negara maju

  • Lebih rendah pada Asia & Afrika
    (dugaan: faktor genetik + lingkungan + sistem pelaporan)


4. Outcome Berdasarkan Usia

  • Anak-anak → survival bisa >85–90%

  • Dewasa → survival turun ke 30–50%

  • Usia tua → makin turun

Intinya:

ALL itu kanker anak yang “ramah” terhadap terapi, tapi jadi jahat banget kalau muncul di dewasa.


Etiologi ALL – Kenapa Bisa Terjadi?

Jawaban jujurnya:
👉 Sebagian besar ALL itu idiopatik (nggak jelas sebab pastinya).

Tapi ada faktor risiko yang bikin kemungkinan ALL meningkat.


1. Faktor Genetik

Beberapa kondisi genetik yang meningkatkan risiko ALL:

  • Down syndrome

  • Fanconi anemia

  • Bloom syndrome

  • Ataxia-telangiectasia

Anak dengan Down syndrome:

  • Risiko leukemia ↑

  • Tapi respons terapi ALL justru bisa cukup baik


2. Mutasi & Kelainan Kromosom

Ini yang paling krusial di ALL:

  • Translokasi kromosom

  • Aneuploidy

  • Aktivasi oncogene

Contoh penting:

  • t(12;21) → prognosis baik

  • t(9;22) Philadelphia chromosome → prognosis buruk

  • Hiperdiploidi (>50 kromosom) → prognosis baik


3. Paparan Lingkungan

Beberapa hal yang dicurigai berperan:

  • Paparan radiasi dosis tinggi

  • Paparan bahan kimia (benzena)

  • Kemoterapi sebelumnya (therapy-related leukemia)


4. Infeksi (Hipotesis)

Ada teori yang bilang:

  • Paparan infeksi dini yang tidak seimbang

  • Bisa memicu disfungsi sistem imun

  • Berujung transformasi limfosit

Tapi ini masih teori ya, bukan konsensus final.


Patofisiologi ALL – Kenapa Bisa Bikin Pasien Hancur?

Ini bagian penting banget, tapi gue bikin alur logis biar nggak ribet.


1. Mutasi Awal di Sel Prekursor Limfoid

Semua dimulai dari:

  • Sel induk hematopoietik

  • Yang seharusnya jadi limfosit matang (B atau T)

Terjadi:

  • Mutasi genetik

  • Gangguan regulasi siklus sel


2. Arrest Maturasi (Sel Gagal Dewasa)

Sel limfoblas:

  • Nggak bisa matang

  • Tetap imatur

  • Tapi tetap bisa membelah

Ini masalah besar.


3. Proliferasi Tak Terkendali

Akibat mutasi:

  • Sel jadi kebal apoptosis

  • Pembelahan jadi brutal

Sumsum tulang:

  • Dipenuhi limfoblas

  • Sel normal ketindih


4. Supresi Hematopoiesis Normal

Efek lanjutan:

  • Eritrosit ↓ → anemia

  • Trombosit ↓ → perdarahan

  • Neutrofil ↓ → infeksi

Inilah asal-usul manifestasi klinis ALL.


5. Infiltrasi Ekstramedular

Sel ALL juga bisa nyebar ke:

  • Kelenjar getah bening

  • Limpa

  • Hati

  • CNS

  • Testis

Makanya ALL nggak cuma penyakit darah, tapi sistemik.


Manifestasi Klinis ALL – Datangnya Pelan, Rusaknya Cepat

Gejala ALL biasanya akut atau subakut, berkembang dalam minggu sampai bulan.


1. Gejala Akibat Supresi Sumsum Tulang

a. Anemia

  • Lemas

  • Pucat

  • Sesak

  • Mudah capek

b. Trombositopenia

  • Mimisan

  • Gusi berdarah

  • Petechie

  • Purpura

c. Neutropenia

  • Demam berulang

  • Infeksi berat

  • Luka susah sembuh


2. Gejala Konstitusional

  • Demam

  • Penurunan BB

  • Keringat malam

Mirip TB, mirip limfoma, makanya sering ketuker 😅


3. Infiltrasi Organ

a. Limfadenopati

  • Tidak nyeri

  • Multipel

  • Servikal, aksila, inguinal

b. Hepatosplenomegali

  • Perut membesar

  • Nyeri perut kanan/kiri atas


4. Nyeri Tulang & Sendi

  • Akibat ekspansi sumsum tulang

  • Sering bikin anak dikira “rematik” atau “growth pain”


5. Keterlibatan Sistem Saraf Pusat (CNS)

Gejala:

  • Sakit kepala

  • Muntah

  • Kejang

  • Penurunan kesadaran

Makanya ALL WAJIB skrining CNS.


6. Keterlibatan Testis

  • Testis membesar

  • Tidak nyeri

  • Tanda sanctuary site (obat susah masuk)


Diagnosis ALL – Bukan Cuma Lihat Leukosit Tinggi

1. Darah Lengkap

  • Hb ↓

  • Trombosit ↓

  • Leukosit bisa:

    • Tinggi

    • Normal

    • Rendah

👉 Ini jebakan klasik:
Leukemia ≠ leukosit selalu tinggi


2. Apusan Darah Tepi

  • Ditemukan limfoblas

  • Sel besar, nukleus dominan, nukleolus jelas


3. Aspirasi & Biopsi Sumsum Tulang

Diagnosis pasti:

  • Blast ≥20% di sumsum tulang


4. Imunofenotiping (Flow Cytometry)

Buat:

  • Tentuin ALL tipe B atau T

  • Marker CD

Contoh:

  • B-ALL: CD10, CD19, CD20

  • T-ALL: CD3, CD7


5. Sitogenetik & Molekuler

Penting buat:

  • Prognosis

  • Penentuan terapi


6. Pemeriksaan Tambahan

  • Pungsi lumbal (CNS)

  • USG / CT scan

  • Fungsi ginjal & hati


Tatalaksana ALL – Panjang, Capek, Tapi Worth It

Terapi ALL nggak sebentar. Bisa 2–3 tahun.


Fase Terapi ALL

1. Induksi

Tujuan:

  • Remisi lengkap

  • Blast <5%

Obat umum:

  • Vincristine

  • Kortikosteroid

  • Asparaginase

  • Anthracycline (pada risiko tinggi)


2. Konsolidasi / Intensifikasi

Tujuan:

  • Bunuh sisa sel leukemia mikroskopik


3. Maintenance

  • Durasi panjang

  • Obat oral

  • Supaya nggak relapse


Terapi CNS

  • Intratekal kemoterapi

  • Kadang radioterapi (jarang sekarang)


Terapi Targeted

  • Philadelphia (+): TKI (Imatinib)


Transplantasi Sumsum Tulang

Indikasi:

  • Risiko tinggi

  • Relaps

  • Resisten terapi


Komplikasi ALL & Terapi

  • Infeksi berat

  • Perdarahan

  • Tumor lysis syndrome

  • Gagal ginjal

  • Efek samping kemo

  • Relaps


Prognosis ALL – Jangan Langsung Pesimis

Faktor Prognosis Baik

  • Usia 1–10 tahun

  • Leukosit awal rendah

  • Hiperdiploidi

  • Respon cepat terhadap terapi


Faktor Prognosis Buruk

  • Usia <1 tahun atau >10 tahun

  • Leukosit awal tinggi

  • Philadelphia chromosome

  • Keterlibatan CNS


Survival Rate

  • Anak-anak: 85–90%

  • Dewasa: 30–50%


Penutup – ALL Itu Serius, Tapi Bukan Akhir Segalanya

ALL adalah:

  • Kanker darah akut

  • Progresif

  • Tapi salah satu keganasan paling curable

Kuncinya:
👉 Deteksi dini, terapi tepat, dan kepatuhan jangka panjang

Muhammad Ikmaluddin Furqon
Muhammad Ikmaluddin Furqon Hai nama saya adalah ikmal, saya adalah seorang dokter muda yang saat ini sedang menjalankan program profesi dokter, sembari belajar kedokteran saya akan membuat artikel-artikel penelitian di blog ini

Tidak ada komentar untuk "Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL): Kanker Darah Akut yang Paling Sering Nyerang Anak, Tapi Bisa Juga Bikin Dewasa KO"