CHRONIC MYELOGENOUS LEUKEMIA (CML) Kanker Darah Kronik dengan Gen Mutan yang Paling Terkenal di Dunia Medis
Pendahuluan: CML Itu Kanker, Tapi Versi “Tertib”
Kalau leukemia itu keluarga besar, maka Chronic Myelogenous Leukemia (CML) adalah anggota yang paling rapi, paling terstruktur, dan paling gampang dikenali.
Kenapa?
Karena CML punya:
-
Penyebab yang jelas
-
Mutasi genetik yang spesifik
-
Target terapi yang jelas
-
Dan obat yang beneran ngubah nasib pasien
CML bukan leukemia akut yang datang kayak badai.
Dia datang pelan, konsisten, dan sistematis.
Tapi jangan salah.
Kalau dibiarin, dia bisa berubah jadi monster ganas. baca juga : CLL
Apa Itu Chronic Myelogenous Leukemia (CML)?
Secara definisi:
CML adalah kanker darah kronik yang berasal dari sel punca myeloid di sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi granulosit berlebihan akibat mutasi genetik BCR-ABL.
Kalau dipermudah:
-
Sel darah putih tipe myeloid diproduksi kebanyakan
-
Tapi tetap bisa matang
-
Jadi di darah kelihatannya “normal-normal aja”
-
Padahal jumlahnya kebablasan
Inilah bedanya dengan leukemia akut.
Ciri Khas Paling Ikonik: Philadelphia Chromosome
CML itu terkenal karena satu hal legendaris:
👉 Kromosom Philadelphia
Ini adalah:
-
Translokasi antara kromosom 9 dan 22
-
Ditulis: t(9;22)
Hasilnya?
-
Gen BCR-ABL
-
Protein tirosin kinase abnormal
-
Sel darah jadi auto-gas tanpa rem
Ini salah satu mutasi kanker paling dipelajari di dunia.
Epidemiologi: Seberapa Sering CML Terjadi?
CML bukan yang paling sering, tapi cukup konsisten muncul.
Fakta penting:
-
Sekitar 15–20% leukemia dewasa
-
Usia rata-rata: 40–60 tahun
-
Laki-laki > perempuan
-
Jarang pada anak
Di Indonesia:
-
CML termasuk leukemia kronik yang paling sering ditemui di RS rujukan
Etiologi: Kenapa Bisa Terjadi CML?
Berbeda dari leukemia lain yang penyebabnya abu-abu, CML itu terang benderang.
Penyebab Utama: Mutasi Acquired
CML terjadi karena:
-
Translokasi kromosom t(9;22)
-
Bukan bawaan lahir
-
Terjadi seiring waktu
Faktor pemicu:
-
Umur
-
Paparan radiasi dosis tinggi (jarang)
-
Kebanyakan kasus: sporadis
Patofisiologi: Mesin Sel yang Nggak Bisa Dimatiin
Oke, kita bahas alurnya santai.
Normalnya
Sel punca myeloid:
-
Berkembang
-
Membelah
-
Matang
-
Mati sesuai jadwal
Ada gas dan ada rem.
Pada CML
Karena gen BCR-ABL:
-
Protein tirosin kinase aktif terus
-
Sel dapet sinyal:
“Bagi lagi, bagi lagi, bagi lagi”
Tanpa:
-
Kontrol
-
Rem
-
Henti
Akibatnya:
-
Granulosit numpuk di darah
-
Sumsum tulang penuh
-
Limpa ikut kerja rodi → membesar
Fase CML: Ini Penting Banget
CML bukan satu kondisi statis, tapi berfase.
1. Fase Kronik
Ini fase paling sering ditemukan.
Ciri:
-
Leukosit tinggi
-
Pasien sering tanpa gejala
-
Respons terapi bagus
👉 >90% pasien terdiagnosis di fase ini
2. Fase Akselerasi
Mulai bahaya.
Tanda:
-
Leukosit makin liar
-
Anemia makin berat
-
Trombosit aneh (bisa naik atau turun)
-
Splenomegali makin besar
3. Fase Blast Crisis
Ini mimpi buruk.
Karakteristik:
-
Blast ≥20%
-
Mirip leukemia akut
-
Bisa myeloid atau limfoid
-
Prognosis buruk
CML yang nggak diobatin pasti menuju ke sini.
Manifestasi Klinis: Gejala CML Itu Gimana?
1. Tanpa Gejala (Sering Banget)
Banyak pasien:
-
Datang cuma karena MCU
-
Leukosit tinggi nggak wajar
2. Gejala Umum
Kalau mulai berasa:
-
Lemas
-
Capek kronis
-
Berat badan turun
-
Keringat malam
-
Demam ringan
3. Gejala Akibat Splenomegali
Limpa membesar = ciri khas CML.
Keluhan:
-
Perut kiri atas nggak nyaman
-
Cepat kenyang
-
Nyeri tumpul
4. Gejala Hiperviskositas
Karena leukosit kebanyakan:
-
Pusing
-
Penglihatan kabur
-
Tinitus
-
Sesak
Diagnosis CML: Ini Leukemia yang Paling “Jelas”
1. Darah Lengkap
Temuan khas:
-
Leukositosis ekstrem
-
Dominasi granulosit berbagai tahap
-
Basofil ↑ (ciri penting)
-
Eosinofil ↑
2. Apusan Darah Tepi
Kelihatan:
-
Myelosit
-
Metamyelosit
-
Neutrofil matang
Semua campur.
3. Aspirasi Sumsum Tulang
-
Hiperseluler
-
Dominasi seri myeloid
-
Rasio M:E meningkat
4. Tes Genetik (WAJIB)
-
PCR BCR-ABL
-
FISH
-
Sitogenetik
Tanpa ini, nggak sah diagnosis CML.
Diagnosis Banding CML
Paling sering ketuker sama:
-
Leukemoid reaction
-
MPN lain
Pembeda penting:
-
CML → BCR-ABL positif
-
LAP score rendah
-
Basofil meningkat
Tatalaksana CML: Salah Satu Success Story Dunia Onkologi
Nah ini bagian paling optimis.
Sebelum Era Modern
Dulu:
-
Interferon
-
Kemoterapi
-
Transplantasi
Survival pendek.
Sekarang: Era Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI)
Game changer total.
1. Imatinib
Obat legendaris.
Cara kerja:
-
Blok protein BCR-ABL
-
Mesin kanker dimatiin
Hasil:
-
Survival >90% di fase kronik
-
Pasien bisa hidup normal
2. TKI Generasi Baru
Kalau resistensi:
-
Dasatinib
-
Nilotinib
-
Bosutinib
-
Ponatinib
3. Transplantasi Sumsum Tulang
Sekarang:
-
Jarang
-
Untuk kasus:
-
Blast crisis
-
Gagal TKI
-
Monitoring Terapi CML
Ini penting banget.
Pasien CML harus dipantau seumur hidup.
Yang dipantau:
-
Darah rutin
-
PCR BCR-ABL
-
Respon hematologis
-
Respon sitogenetik
-
Respon molekuler
Target:
👉 BCR-ABL serendah mungkin
Efek Samping Terapi
TKI bukan tanpa efek:
-
Mual
-
Edema
-
Kram otot
-
Gangguan jantung (obat tertentu)
-
Hepatotoksisitas
Tapi jauh lebih aman dibanding kemoterapi lama.
Prognosis: CML Sekarang Bukan Vonis Mati
Ini poin penting.
Dulu:
-
Survival 3–5 tahun
Sekarang:
-
Harapan hidup hampir sama dengan populasi normal
-
Asal patuh minum obat
CML = kanker kronik terkontrol
Komplikasi CML
Kalau nggak terkontrol:
-
Progress ke blast crisis
-
Resistensi obat
-
Infeksi
-
Perdarahan
Penutup: CML = Contoh Kemenangan Ilmu Kedokteran
CML adalah bukti:
-
Kalau kita ngerti mekanisme penyakit
-
Kita bisa bikin obat yang tepat sasaran
Dari kanker mematikan → penyakit kronik.
Pesan penting:
👉 Minum obat teratur, kontrol rutin, jangan sotoy berhenti sendiri
Tidak ada komentar untuk "CHRONIC MYELOGENOUS LEUKEMIA (CML) Kanker Darah Kronik dengan Gen Mutan yang Paling Terkenal di Dunia Medis"
Posting Komentar