ACUTE MYELOGENOUS LEUKEMIA (AML) Si Kanker Darah yang Datangnya Cepat, Nyerang Tanpa Permisi
Pendahuluan: Kenalan Dulu Sama AML
Oke, bayangin gini bro.
Di dalam tubuh kita, tepatnya di sumsum tulang, ada pabrik super sibuk yang tugasnya bikin sel darah.
Mulai dari sel darah merah buat ngangkut oksigen, sel darah putih buat lawan infeksi, sampai trombosit buat pembekuan darah.
Nah, Acute Myelogenous Leukemia (AML) ini kayak error fatal di pabrik itu.
Sel darah putih yang seharusnya matang dan berguna malah berhenti di fase bocah, alias blast, dan jumlahnya nambah gila-gilaan.
Parahnya lagi, sel-sel ini nggak berfungsi, tapi tetap makan tempat.
Akhirnya apa?
Produksi sel darah normal kehalang.
Tubuh jadi kacau balau.
AML ini ganas, cepat, dan agresif.
Makanya disebut acute, bukan kaleng-kaleng.
Apa Itu Acute Myelogenous Leukemia (AML)?
Secara simpel, AML adalah kanker darah yang berasal dari garis keturunan myeloid.
Artinya:
-
Sel yang rusak itu asalnya dari bakal:
-
Granulosit
-
Monosit
-
Eritrosit
-
Megakariosit
-
Tapi yang paling sering jadi masalah adalah myeloblast yang gagal matang.
Karakter utama AML:
-
Onset cepat
-
Gejala muncul mendadak
-
Tanpa terapi → bisa fatal dalam hitungan minggu–bulan
AML ini beda sama leukemia kronik yang jalannya pelan.
Kalau AML, ibaratnya tabrakan beruntun di tol, chaos langsung. baca juga : keganasan hematologi
Epidemiologi: AML Itu Seberapa Sering Sih?
AML bukan leukemia paling sering di anak, tapi paling sering di orang dewasa.
Fakta penting:
-
Insidensi meningkat seiring usia
-
Paling sering di usia >60 tahun
-
Laki-laki sedikit lebih sering kena dibanding perempuan
Di Indonesia sendiri, data pasti emang terbatas, tapi tren globalnya:
-
AML = mayoritas kasus leukemia akut pada dewasa
-
Prognosis makin jelek kalau usia makin tua
Etiologi: Penyebab AML, Dari Mana Datangnya?
Jujur aja bro, banyak kasus AML itu idiopatik.
Alias: nggak ketahuan jelas penyebab pastinya.
Tapi ada beberapa faktor risiko yang sering dikaitkan:
1. Paparan Radiasi
Radiasi dosis tinggi itu toxic banget buat DNA.
Contohnya:
-
Terapi radiasi sebelumnya
-
Paparan nuklir
-
Pekerja industri tertentu
Radiasi bisa bikin:
-
Kerusakan kromosom
-
Mutasi gen
-
Gangguan maturasi sel darah
2. Bahan Kimia Berbahaya
Benzene itu salah satu tersangka utama.
Sumber benzene:
-
Asap rokok
-
Industri kimia
-
Pelarut organik
Semakin lama paparan, makin tinggi risiko AML.
3. Kemoterapi Sebelumnya (Therapy-related AML)
Ironis tapi nyata.
Obat yang dipakai buat nyembuhin kanker, bisa jadi pemicu kanker darah baru.
Terutama:
-
Alkylating agents
-
Topoisomerase II inhibitors
Biasanya AML jenis ini muncul 5–10 tahun setelah kemoterapi.
4. Kelainan Genetik
Beberapa sindrom bawaan bikin risiko AML naik drastis:
-
Down syndrome
-
Fanconi anemia
-
Bloom syndrome
Di kasus Down syndrome, AML malah punya karakteristik unik dan respon terapi yang beda.
5. Penyakit Darah Sebelumnya
Misalnya:
-
Myelodysplastic syndrome (MDS)
-
Myeloproliferative neoplasm (MPN)
AML yang muncul dari kondisi ini biasanya lebih bandel.
Patofisiologi: Kok Bisa Jadi AML?
Nah ini bagian paling penting, tapi gue bikinin santai ya.
Proses Normal (Versi Singkat)
Normalnya:
-
Stem cell → myeloid progenitor
-
Progenitor → sel matang
-
Sel matang → kerja sesuai fungsi
Smooth, rapi, tertib.
Pada AML
Yang kejadian:
-
Ada mutasi genetik
-
Sel berhenti di fase blast
-
Blast nggak bisa matang
-
Blast terus membelah
-
Blast numpuk di sumsum tulang
Akibatnya:
-
Sel darah normal ketindih
-
Sumsum tulang penuh sel sampah
-
Sel blast bisa nyebar ke darah perifer
Efek Sistemik
Karena sel normal turun:
-
Eritrosit ↓ → anemia
-
Leukosit normal ↓ → infeksi
-
Trombosit ↓ → perdarahan
Makanya gejala AML itu kombo semua.
Klasifikasi AML: Bukan Cuma Satu Jenis
AML itu nggak satu wajah.
Klasifikasi FAB (French-American-British)
Ini klasifikasi klasik berdasarkan morfologi:
-
M0: AML minimal differentiation
-
M1: AML tanpa maturasi
-
M2: AML dengan maturasi
-
M3: Acute Promyelocytic Leukemia (APL)
-
M4: Acute myelomonocytic leukemia
-
M5: Acute monocytic leukemia
-
M6: Acute erythroid leukemia
-
M7: Acute megakaryoblastic leukemia
Yang paling spesial?
👉 M3 (APL)
Karena terapinya beda dan prognosisnya bisa bagus banget kalau cepat ditangani.
Klasifikasi WHO (Lebih Modern)
WHO lebih fokus ke:
-
Genetik
-
Sitogenetik
-
Molekuler
Contoh:
-
AML dengan t(8;21)
-
AML dengan inv(16)
-
AML dengan mutasi NPM1
-
AML therapy-related
Ini penting banget buat:
-
Menentukan terapi
-
Prediksi prognosis
Manifestasi Klinis: Gejala AML yang Sering Muncul
Gejala AML itu nggak spesifik, tapi biasanya kombinasi.
1. Gejala Anemia
Karena sel darah merah turun:
-
Lemas
-
Cepat capek
-
Pucat
-
Pusing
-
Sesak
Pasien sering ngira cuma kurang darah biasa.
2. Gejala Infeksi
Karena leukosit normal drop:
-
Demam berulang
-
Infeksi susah sembuh
-
Sariawan
-
Infeksi kulit
-
Pneumonia
Yang bahaya:
👉 demam neutropenia
3. Gejala Perdarahan
Karena trombosit rendah:
-
Mimisan
-
Gusi berdarah
-
Petechiae
-
Memar tanpa sebab
-
Perdarahan saluran cerna
Di AML tertentu (APL), bisa terjadi DIC yang fatal.
4. Gejala Infiltrasi Organ
Sel blast bisa nyusup ke:
-
Hati → hepatomegali
-
Limpa → splenomegali
-
Gusi → gingival hypertrophy
-
Kulit → leukemia cutis
-
SSP → nyeri kepala, muntah
Diagnosis AML: Gak Bisa Cuma Feeling
AML itu harus pakai data keras.
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Biasanya ketemu:
-
Anemia normositik normokrom
-
Trombositopenia
-
Leukosit bisa tinggi, normal, atau rendah
-
Blast di darah perifer
2. Apusan Darah Tepi
Temuan khas:
-
Sel blast
-
Auer rods (batang merah di sitoplasma)
Kalau ketemu Auer rods → mikir AML kuat banget.
3. Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang
Gold standard bro.
Kriteria:
-
Blast ≥20% → AML
4. Sitokimia
Contoh:
-
Myeloperoxidase (MPO) positif
-
Sudan Black B positif
5. Imunofenotiping (Flow Cytometry)
Buat identifikasi marker:
-
CD13
-
CD33
-
CD34
-
HLA-DR
6. Pemeriksaan Genetik & Molekuler
Ini penting buat prognosis:
-
FLT3
-
NPM1
-
CEBPA
Tatalaksana AML: Perang Panjang dan Berat
Ngobatin AML itu bukan sprint, tapi maraton berdarah-darah.
Tujuan Terapi
-
Induksi remisi
-
Konsolidasi
-
Mencegah relaps
1. Terapi Induksi
Target:
👉 blast <5% di sumsum tulang
Regimen klasik:
-
7 + 3
-
Cytarabine 7 hari
-
Anthracycline 3 hari
-
Efek samping:
-
Infeksi berat
-
Mual muntah
-
Rambut rontok
-
Mukositis
2. Terapi Konsolidasi
Setelah remisi:
-
Kemoterapi dosis tinggi
-
Transplantasi sumsum tulang (pada risiko tinggi)
3. Terapi Spesifik APL (M3)
Ini unik bro.
APL pakai:
-
ATRA (All-trans retinoic acid)
-
Arsenic trioxide
Hasilnya?
👉 survival bisa >80%
Asal:
-
Diagnosa cepat
-
DIC ditangani
4. Transplantasi Sel Punca
Dipertimbangkan kalau:
-
Risiko tinggi
-
Relaps
-
Respon buruk kemoterapi
5. Terapi Suportif
Jangan diremehkan:
-
Transfusi darah
-
Antibiotik spektrum luas
-
Antijamur
-
Nutrisi
-
Psikologis
Prognosis: Harapan Hidup AML
Prognosis AML itu sangat variatif.
Dipengaruhi oleh:
-
Usia
-
Kondisi umum
-
Subtipe AML
-
Kelainan genetik
-
Respon terapi
Secara Umum
-
Dewasa muda: survival 5 tahun ±40–50%
-
Lansia: <20%
-
APL: paling bagus
Komplikasi AML
Kalau nggak ditangani optimal:
-
Infeksi berat
-
Perdarahan masif
-
DIC
-
Relaps
-
Kematian
Penutup: AML Itu Berat, Tapi Bukan Tanpa Harapan
AML emang kanker darah yang kejam, cepat, dan nggak kompromi.
Tapi perkembangan ilmu kedokteran bikin:
-
Diagnosis makin cepat
-
Terapi makin tepat sasaran
-
Survival makin naik
Kuncinya:
👉 deteksi dini, terapi agresif, dan dukungan penuh
Kalau lo atau orang sekitar punya gejala aneh:
-
Lemas berkepanjangan
-
Demam tanpa sebab
-
Perdarahan gampang
Jangan sok kuat.
Cek. Darah. Sekarang.
baca juga : ALL
Tidak ada komentar untuk "ACUTE MYELOGENOUS LEUKEMIA (AML) Si Kanker Darah yang Datangnya Cepat, Nyerang Tanpa Permisi"
Posting Komentar